Saat ini ada 5 hal yang kamu ketahui tentang Buya Syafii Maarif. Buya Syafii belum lama ini menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 10.15 WIB, Jumat, 27 Mei 2022. Tepatnya berada di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Buya dirawat di rumah sakit tersebut sejak 14 Mei karena mengalami sesak nafas.
Buya Syafii merupakan tokoh agama sekaligus mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah. Ia memiliki nama lengkap Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif.
Inilah 5 Hal yang Kamu Ketahui Tentang Buya Syafii Maarif
Ada beberapa fakta perjalanan dan kesuksesan karier Buya Syafii Maarif ini akan membuatmu semakin terbuka dan meluaskan wawasan tentunya.. Berikut ini adalah beberapa fakta yang belum diketahui banyak orang.
Pernah Jadi Guru
Buya Syafii Maarif terlahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, pada 31 Mei 1935. Namun tahun 1953, Buya Syafii Maarif merantau ke Jawa. Setelah itu, melanjutkan sekolah di Madrasah Mualimin. Ia juga aktif dalam organisasi kepanduan Hizbul Wathan. Bahkan pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah Sinar.
Setelah lulus dari Mualimin, lalu berangkat ke Lombok lantaran melaksanakan amanah Konsul Muhammadiyah. Ia diangkat untuk menjadi guru di Lombok. Selain itu, juga pernah menjadi guru honorer.
Redaktur Suara Muhammadiyah
Buya Syafii Maarif meneruskan studi mahasiswanya di Universitas Cokroaminoto Surakarta. Selain itu, juga meneruskan pendidikannya ke Fakultas Keguruan Ilmu Sosial IKIP. Saat itu, ia pernah menjabat sebagai redaktur Suara Muhammadiyah. Bahkan juga pernah duduk sebagai Persatuan Wartawan Indonesia.
Ketua Umum PP Muhammadiyah
Buya Syafii Maarif juga pernah menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah dan menggantikan Amien Rais pada 1998. Ia menjalankan tugasnya hingga tahun 2005. Selama menjadi Ketua Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif menanamkan beberapa pemikiran. Baik itu pluralisme, toleransi, kebangsaan, sosial, hingga nilai-nilai keislaman.
Penulis
Buya Syafii Maarif juga dikenal aktif dalam menulis. Hal itu terlihat dari beberapa buku karya Buya Syafii Maarif seperti Dinamika Islam, Islam dan Masalah Kenegaraan, serta Islam. Berkat karyanya tersebut, mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay dari Pemerintah Filipina tahun 2008.
Maarif Institute for Culture and Humanity
Setelah tidak aktif sebagai Ketum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif tetap aktif. Ia berpartisipasi dalam perkembangan Muhammadiyah, Islam dan negara Indonesia. Maarif Institute for Culture and Humanity di bawah naungan Yayasan Ahmad Syafii Maarif. Sementara Buya Syafii Maarif merupakan bagian dari jajaran pendirinya.
Saat ini ada 5 hal yang kamu ketahui tentang Buya Syafii Maarif, meski ia sudah meninggal dunia. Perjalanan karirnya memang belum banyak diketahui orang.
