Industri vape di Indonesia yang semakin berkembang pesat, membuat masyarakat memiliki pertimbangan dan pertanyaan. Seperti apakah vape memiliki bahaya yang sama dengan rokok atau apakah vape itu nama lain dari e-cigarettes? Hingga mungkin banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya. Nah, di sini Kami akan bahas satu persatu mengenai 10 fakta Vape yang perlu Kamu ketahui.
1. Vape dan E-Cigarettes Dua Hal Berbeda
Ketika trend vape telah menjadi sebuah gaya hidup di masyarakat, seringkali kita memiliki asumsi bahwa rokok elektrik itu vape. Padahal jelas kalau kedua perangkat tersebut bukanlah hal yang sama. E-Cigarettes sekilas bentuknya hampir sama dengan rokok tembakau. Biasanya e-cigarettes memiliki beragam rasa tertentu, namun tidak memiliki varian banyak seperti liquid pada vape. Jika e-cigarettes dirasa sudah tidak enak, penggunanya akan mengganti filter yang lama dengan yang baru.
Kalau vape itu memiliki beragam jenis mod yang berbeda, biasanya tersedia mechanical mod dan box mod (electrical mod). Vape juga memiliki rasa yang beragam, dan pengguna juga bisa mengatur tinggi rendahnya temperatur yang disukai, termasuk juga sering bereksperimen untuk bergonta-ganti mod, atomizer, hingga rasa liquid yang disukai.
2. Kandungan Liquid atau E-Juice
Terkadang saat menghisap uap dari vape dengan berbagai varian rasa kita sering bertanya, sebenarnya apa saja sih kandungan yang ada di dalam liquid.
Russel Mills merupakan salah satu pembuat liquid vape profesional di Amerika Serikat, ia menyebutnya sebagai “Juice Master General”. Hal ini cukup beralasan karena ia meracik beragam rasa liquid dengan tangannya sendiri. Ia menggunakan empat jenis bahan untuk menghasilkan sebuah liquid, dengan bahan-bahnya yang mudah ia dapatkan. Sauran glisering ini berguna untuk mempengaruhi banyaknya uap air yang keluar dari vape.
Berikutnya sebagai bahan pembuatan vape yaitu propilen glikol, zat ini memiliki fungsi yang sama seperti fungsi dietilen glikol pada e-cigarettes. Nah, fungsi propilen glikol pada liquid vape berfungsi sebagai albuterol atau inhale asma. Jadi, sangat berguna untuk melebarkan saluran napas sehingga mengamankan proses pengisapan uap air dari vape.
Pada tektstur propilen glikol terasa lebih tipis jika dibandingkan gliserin sayuran, sehingga propilen glikol inilah yang mampu mempengaruhu rasa dari liquid. Jadi, aneka rasa yang tersedia pada liquid itu biasanya tergantung dari campuran propulen glikol yang dibuat.
Bahan terakhir yang dibutuhkan untuk pembuatan liquid vape adalah nikotn. Umumnya para produsen liquid, banyak menyediakan variasi kandungan nikotin yang beragam dari 0-12 mg nikotin. Ini yang menjadi perbedaan mendasar dengan rokok tembakau, kalau rokok tembakau seluruhnya mengandung nikotin dan tidak semua liquid mengandung nikotin.
Tips bagi Kamu yang ingin membeli liquid vape, sebaiknya berhati-hati dan telusuri dulu brandnya jangan hanya terpancing dengan harga murah saja.
3. Pengguna Vape Lebih Memilih Menggunakan Liquid Nikotin Rendah
Banyak liquid vape yang tersedia dengan kadar nikotin 0-12 mg, hal ini didasari oleh banyaknya permintaan dari para pengguna vape itu sendiri. Pada akhirnya tercipta pasar dengan adanya pengguna vape yang tidak suka dengan adanya nikotin. Ini juga bisa menjadi favorit bagi para pengguna yang menyukai liquid tanpa kandungan nikotin.
Liquid dengan nikotin tinggi hingga 12 mg juga masih banyak para pengguna yang memilihnya. Tapi, seringkali menghasilkan rasa yang tidak begitu enak dengan kadar nikotin tinggi sehingga banyak yang beralih kembali ke liquid nikotin rendah.
4. Vape tau Rokok Elektrik Tidak Untuk Anak Di Bawah Umur
Status legalitas vape sejauh ini masih sama dengan rokok, yang berarti tidak mengizinkan untuk anak-anak dibawah umur. Dan hanya dilegalkan untuk orang dewasa dengan usia 18 tahun atau lebih. Juga perangkat vape tidak sepenuhnya aman, karena banyak mengandung beberapa zat berbahaya walau jauh lebih rendah dari kandungan zat berbahaya pada rokok tembakau. Walaupun belum ada regulasi resmi dari pemerintah, namun hal in sudah diawasi oleh vape store-vape store untuk mengawasi penjualan vape ke anak di bawah umur.
5. Regulasi Industri Vape Internasional
Secara umum para produsen liquid bernisiatif dengan sendirinya, alasanya agar liquid tidak terbuang sia-sia dan disalahgunakan oleh anak-anak dibawah umur. Satu hal yang telah diseragamkan adalah pesan singkat seperti “PERINGATAN: Liquid ini mengandung nikotin, sebaiknya dijauhi dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Hanya untuk orang dewasa 18+”.
Kemudian memiliki tutup botol yang tidak mudah terbuka oleh anak-anak, seperti tutup botol obat kumur. Para produsen liquid vape juga berharap agar regulasi yang mereka rencanakan cukup banyak bisa mendapat perhatian dari masyarakat sekitar atau pun pemerintahan agar regulasi industi vape ini menjadi legal. Namun, hingga saat ini masih belum ada peraturan resmi dari pemerintah yang khusus mengatur tentang legalitas vape di Indonesia.
Sementara saat ini pihak pemerintah masih menyamakan legalitas vape seperti rokok tembakau. Padahal terlihat jelas dari fungsinya kalau vape dan rokok tembakau merupakan dua benda yang berbeda. Sudah pasti dari prinsip dan kegunaannya juga berbeda, dan jauh lebih menyenangkan.
Di industri vape ini hampir semua pelaku dan berkecimpung di industri vape sangat mengingkan produknya diakui sebagai produk yang aman dan legal secara hukum. Prinsip mereka jelas, untuk menghasilkan produk yang lebih aman dari rokok tembakau.
Itu 5 fakta pertama dari 10 fakta mengenai industri vape di dunia dan juga di Indonesia khususnya industri vape palembang. Nantikan 5 artikel berikutnya, dan bagi Kamu yang ingin beralih ke rokok elektrik bisa menemukannya di NCIG Indonesia.